Selama 2 hari kemarin (tanggal 6 hingga 7 Oktober 2007) Permias Athens menyenggelarakan sebuah even tahunan berupa pemutaran film-film Indonesia. Tujuan diadakannya even tahunan ini adalah untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada khalayak luas di Ohio University. Indonesian Movie Festival -atau biasa disebut IMF– setiap tahunnya menampilkan film-film terbaru Tanah Air yang dianggap memiliki nilai tersendiri dan mampu mewakili sekelumit dari wajah kehidupan Indonesia.
Tahun ini yang kebagian “jatah” menjadi koordinator acara adalah Sandra Nahdar. Bertempat di Scripps Hall, Ohio University, audiens yang hadir tidak hanya dari kalangan mahasiswa Indonesia saja, melainkan meliputi pula mahasiswa-mahasiswa asing, penduduk local Athens, serta beberapa aktifis yang tergerak untuk mengetahui seperti apa Indonesia melalui perspektif yang dibawakan oleh setiap film.
Pemutaran film dimulai pada pukul 02.00 pm – 06.00 pm. Acara dibuka oleh Adila Prasodjo, Eka Dwipayana, serta Mila Karmila selaku MC. Yang bertindak sebagai sebagai operator adalah Brian Arieska serta Gugun Gunawan, newcomers dalam komunitas Permias Athens. Setiap harinya dua film ditampilkan, diselilingi oleh penyajian snack berupa spring roll asli buatan Ibu Mardiana dan break sekitar 15 menit. Pada hari pertama, IMF dibuka oleh pemutaran film ‘Detik Terakhir’, film yang berhasil membawa Cornelia Agatha sebagai The Best Actress di ajang Bali International Film Festival tahun lalu. Disusul oleh penampilan duet dari aktor kawakan Dedy Mizwar dan si serba-bisa Tora Sudiro dalam film ‘Nagabonar’. Pada hari kedua, ‘Jomblo’ berhasil mengundang tawa penonton, dan ‘Denias’ mengundang rasa haru serta kekaguman akan alam dan budaya Indonesia yang amat kaya.
Selama dua hari tersebut penonton tidak hanya disuguhi hiburan melalui film maupun snack gratis saja, melainkan terdapat pula doorprize bagi tiap komentar yang telah dipilih. Dua buah doorprize yang telah disiapkan oleh panitia (Fitria Kurniasih dan Nelly Martin) dibagikan pada setiap akhir pemutaran film. Berikut ini adalah beberapa komentar dari penonton (yang rata-rata merupakan mahasiswa asing) terhadap IMF. (Louie)
“This film was very interesting especially since I could understand young people’s concept on sexuality / love and religious influence on the matter. Thanks for the movie!”
Seung-won Song ss301401@ohio.edu (comment about ‘Jomblo’)
Rebekah Daro (comment about ‘Nagabonar’)
Dom (comment about ‘Detik Terakhir’)
‘Denias was quite interesting and speaks inequality to the issues of discrimination, poverty and marginalization and to the fact that we should never give up. It also speaks to race relations. It was wonderful.’
Nneka woman2002ng@yahoo.com (comment about ‘Denias’)
Inspiring! To face the world of education for an individual with disadvantanges requires collaborative efforts. In undeveloped area. The communication and cultural understanding of that area is necessary for the locally educational development. Also, education for ethnic minorities should be individualized. Their culture should respected and preserve.”
Yuan Beri (comment about ‘Denias’)
Christina Lees cl116807@ohio.edu (comment about ‘Jomblo’)
K. S. T. (comment about ‘Nagabonar’)
2 comments:
mas chozin dan semua crew Permias, gimana klo tahun depan cara pembagian doorprizenya bukan diundi. Tapi dilihat dari isi comment yang mereka berikan. Klo yang isinya "menarik" mereka akan mendapatkan doorprize. Menarik disini bukan cuma menarik dalam arti mereka memberikan comment yang bagus2 atau comment yang mendukung perfilman Indonesia, tapi bisa saja mereka kasih kritik yang bagus untuk perfilman Indonesia. Menurut Gugun itu juga comment yang menarik.
Dan satu lagi mas......
Namaku bukan Gugun Gunawan, tapi Gugun Gunardi.... :)
(just kidding)
waduuuh, sorry Bang Gun... yang nulis ini aku (Ahlul), hihihihi...
Post a Comment