Wednesday, August 27, 2008

Saman Dance Performance Rock the Stage again in Summer 2008!

Photo by: Laura Schaeffer

Kamis sore, 14 Agustus 2008, bertempat di belakang Yamada House, OU, Indonesian Saman Dance Performers kembali unjuk gigi di acara Welcoming Reception for the "Integrating Islam into the Social Studies Curriculum" yang dihadiri oleh 20 teachers dan beberapa masyarakat muslim Athens. Nggak ketinggalan acara tersebut juga dihadiri oleh segenap teman2 PERMIAS yang dengan setia membantu persiapan tim saman mulai dari awal sampai akhir acara dan sekaligus memberikan supportnya for the “Fresh New Look of the Indonesian Saman Dance Performers.”

Sebelumnya, bekerja sama dengan Laura Schaffer, coordinator acara malam itu, kita juga membagikan flyer “Introduction to Saman Dance” yang ditranslate langsung oleh Mas Eko kepada semua audience yang hadir. Di atas panggung, disaksikan semua yang tampil pada acara tersebut, Indonesian Saman Dance Performers tampil memukau dihadapan para audiencenya, sekaligus sukses membuka acara pada malam hari itu.

Persiapan dan kerja keras yang sudah dimulai sejak awal summer 1st session (awal Juni 2008), (nggak lupa.. special thanks buat Arin, Brian, Mondi, dan Anton who have being very supportive during the practice), membuat tim saman yang anggota barunya sebagian besar international students tampak tampil percaya diri di penampilan pertamanya sore hari itu.

Tim saman yang terdiri dari Audrey, Kenny, Lisa, Sarah, dan Aishah yang kelimanya dari Malaysia, Bethany (USA), Kurara (Japan), juga Citra, Tsuroyya, dan Riri yang ketiganya dari Indonesia, dan 2 syai as the lead singers (Ita dan Wini) mendapat banyak pujian dari tamu-tamu yang hadir malam itu.

Walhasil tim saman pun dapat tawaran manggung lagi untuk mengisi acara workshop yang rencananya akan diadakan Februari 2009 mendatang. Yang lebih menarik lagi tim saman akan tampil dengan full team apabila memungkinkan, dengan menggunakan kostum saman PERMIAS yang didatangkan langsung dari Indonesia fall quarter ini oleh Arin dan FK.

Berikut kesan-kesan dari Laura Schaeffer yang disampaikan kepada seluruh tim saman dalam emailnya berikut ini.
“Thank you and members of the saman dance team for your wonderful performance during the welcoming reception for the "Integrating Islam into the Social Studies Curriculum" workshop. The teachers were amazed at your precision and beauty (and so was I!).”

See you on the next Saman Dance Performance!

Monday, August 18, 2008

17 Agustus-an


photo by: Firman Manan


Gema kemerdekaan tidak hanya terdengar di seluruh pelosok Negara Kesatuan Republik Indonesia. Gema kemerdekaan juga terdengar disalah satu kota kecil Athens, Ohio.
Tanggal 17 Agustus 2008 kemarin, Permias Athens mengadakan upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Meskipun dengan sarana dan prasarana yang terbatas, namun hal itu tidak menyurutkan semangat patriotisme temen-teman Permias.

Selain dihadiri oleh teman-teman Permias, perayaan hari kemerdakaan RI yang ke-63 juga dihadiri oleh beberapa orang Indonesianis dan teman-teman dari negara tetangga.
Perayaan dimulai dengan opening ceremony yang dibuka oleh ketua panitia perayaan kemerdekaan RI dan sambutan dari Don Flornoy, mantan penasehat Permias.
Upacara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, dan pembacaan doa.

Setelah upacara selesai, acara berlanjut pada pemotongan tumpeng sebagai tanda dimulainya makan siang. Berbagai hidangan khas Indonesia tersedia, seperti nasi kuning, ayam kalio, sambel goreng kentang, balado teri kacang, dan gado-gado. Ditambah lagi dengan sajian es buah menambah segar suasana.

Acara selanjutnya adalah permainan. Permainan yang dilombakan adalah permainan-permainan tradisional masyarakat Indonesia yang biasanya banyak di temui menjelang 17 Agustus. Berbagai permainan seperti balap kelereng, makan kerupuk, joget balon dangdut, dan sepak bola dangdut dilombakan untuk menghibur dan meramaikan suasana.

Setelah lomba selesai, acara diakhiri dengan foto bersama.



foto-foto dapat dilihat: http://www.flickr.com/photos/beam2/sets/72157606804108298/

Wednesday, August 06, 2008

Permias punya kostum SAMAN euy....

Photo by Arin.

Pengantar:
Alhamdulillah, pasukan SAMAN PERMIAS ATHENS nantinya bisa tampil dengan seragam lengkap. Sebuah kabar gembira datang dari Arin hari ini. Yuk kita simak penuturan Arin....

Dear all,
Mau laporan pandangan mata....:D
Alhamdulillah baju saman nya udah kelaarr. 20 pasang, bajunya warnanya kuning dan biru,beserta pernak perniknya dan juga seperangkat alat musik, rebana(20 buah),
suling dan juga angklung.

Pembelian baju saman dan alat musik tersebut sudah sesuai dengan budget yng disetujui oleh ISU. Demikian laporan dari jakarta,,,

tenggkyuuss,,,
arin

*dengan sedikit pengeditan ya, Rin :).
Thanks for the news.

Art Gish di Indonesia 6: Art Gish vs. Habib Shihab (Versi Farid)

Tulisan ini dimuat di Indo-OU mailing list. Adalah Farid, yang menuliskan perbedaan sudut pandang antara dua orang besar itu. Selamat menikmati tulisan Farid, nan legit :)

Tambahan dari diskusi Art dengan Riziq Shihab di penjara Narkoba Polda Metro Jaya:

1) Art Gish sangat terkesan dengan mudahnya mengunjungi "tahanan politik" seperti Riziq Shihab. Kata dia, nonsense hal seperti itu terjadi di Amerika! Saat itu, di ruangan tempat bezoek Shihab sudah berkumpul sekitar 25 orang, umumnya laki-laki berjenggot.
2) Art juga terkesan dengan kehangatan Riziq Shihab yang menyambutnya dengan a big hug, big smile dan cipika-cipiki. Dan, tentu saja dengan "a deep conversation"-nya dengan Art tentang jalan non kekerasan.
3) Shihab selalu menggarisbawai, "kekerasan" yang dilakukannya lebih karena negara gagal melakukan law enforcement terhadap "kemaksiatan": judi, prostitusi, dll.
4) Shihab juga gak mengaku yang dilakukannya adalah violence. Dia membedakan dua kata Arab: al-syiddah (tegas: aku ngartiinya hard way, lawan soft way seperti dialog) dan al-anaf (kekerasan, violence). Yang dilakukannya selama ini adalah al-syiddah.
5) Shihab mengartikan tindakannya selama ini seperti seseorang yang rumahnya kedatang para perampok: Dalam kondisi itu, tidaklah salah jika dia melawan dengan menembak si perampok.
6) Shihab bilang, jalan non violence adalah utopia. Gish sebaliknya bilang, jalan kekerasanlah yang utopia karena kekerasan dengan kekerasan akan selalu melahirkan kekerasan yang tak pernah berhenti.
7) Shihab menekankan american policies yang sering memprovokasi kelompok Muslim untuk melakukan tindakan "terorisme". Pemerintah Amerikalah yang salah, dan bukan Osama bin Laden, for instance. Kata Gish, sangat agung jika Osama meresponse American policies itu dengan jalan non kekerasan!
8) Menurut Gish, seharusnya para aktifis non violence punya kekuatan yang sama tangguh, punya komitmen yang sama kuat, dengan para serdadu yang siap mati di medan perang. Art bilang, untuk menghentikan rantai kekerasan, kita butuh banyak orang yang siap mati, tapi tak punya keinginan untuk membunuh. Pernyataan ini jelas ditolak Riziq Shihab, yang bilang, ada saatnya, kekerasan sebagai jalan menyelesaikan masalah.
9) Art juga menekankan pentingnya peacemaker team di kalangan Muslim, apalagi karena banyak daerah konflik justru di negara-negara berpenduduk Muslim, seperti Sudan dengan Darfurnya.
10) Keduanya bilang, meski beda pendapat, namun sama mengapresiasi beda pendapat itu. (My comment: Entahlah, apa ucapan yang sama ini punya arti sama buat Art dan Shihab? Nyatanya, tindakan factual mereka beda 125 derajat!)

Salam, farid
BTW, kegiatan di pesantren Al-Kenaniyah juga menarik.