Dilaporkan oleh Farid Muttaqin
Awalnya sekedar gagasan sederhana untuk menyelenggarakan Indonesian Dinner, makan malam ala Indonesia. Ala Indonesia, baik dari segi makanan yang disajikan ataupun “suasana” yang dibangun. Dengan jumlah warga Permias saat ide ini dicoba dimunculkan kembali, yaitu yang hanya 10an orang, sepertinya akan sangat kepayahan untuk membuat acara cultural night yang mewah. Tapi gagasan sederhana itu akhirnya menjadi acara penuh gebyar karena hadiah sangat berharga dengan datangnya para warga baru. Rapat persiapan pertama yang hanya diadakan kurang lebih dua minggu sebelum acarapun memutuskan dengan berani supaya Indonesian Night dibuat dengan penuh beda. Semua bersemangat mengerjakan tugasnya masing-masing. Dengan segala persiapan di tengah kesibukan kuliah, pada Jum’at, 25 Januari 2008 jam 6.30-9.00 di Ballroom Baker Center, akhirnya Indonesian Night-pun digelar.
Dengan persiapan yang sangat “mepet”, diputuskan kalau makanan akan dipesan di Taste of Bali, restoran Indonesia yang ada di Columbus. Makanan yang disajikan berupa nasi putih, rending, gado-gado, sambal goreng kentang, kerupuk udang dan cendol. Teh hangat, kopiko dan permen jahe juga tersedia.
Meski hanya mencetak 150 tiket yang semuanya terjual beberapa hari sebelum acara, sekitar 200-an orang hadir di acara tersebut. Tak hanya mereka yang tertarik dan akrab dengan kajian-kajian Indonesia, banyak warga Ohio University dan warga kota Athens yang ikut menikmati acara tersebut. Seluruh anggota Permias OU berdandan khusus dengan memakai berbagai pakaian tradisional Indonesia.
Ballroom Baker Center yang menjadi venue acara ini didekorasi dengan berbagai pernak-pernik khas Indonesia seperti wayang kulit dan ketupat. “Alas meja” dilengkapi dengan peta Indonesia berbingkai foto seluruh warga Permias OU.
Dengan konsep acara yang diusahakan berbeda dengan acara cultural night yang lain, Permias OU berusaha menghibur para audience dengan berbagai macam penampilan seni-budaya, termasuk ritual “selametan”, dan makanan khas Indonesia. Keramahan dan keintiman baik antar tamu dengan tamu maupun antara tamu dengan “tuan rumah” menjadi suasana yang ditawarkan acara ini. Para tamu sudah disuguhi tayangan video tentang Indonesia untuk membawa imajinasi mereka ke suasana Indonesia yang sebenarnya.
Beberapa agenda seni-budaya yang ditampilkan di acara tersebut adalah ritual welcoming guest dengan memberi cenderamata pada perwakilan tamu. “Ritual” lain yang diperkenalkan dalam acara ini adalah potong tumpeng, sebagai simbolisasi berbagi rasa sukur. Wakil Presiden Permias 2007/2008, Sandra Nahdar, juga membawakan keahliannya, Tari Piring. Saman Dance juga kembali dibawakan yang kali ini oleh dua grup berbeda, yaitu Sanggar Tari Athens Middle School yang dibimbing Sandra Nahdar dan Permias Saman Dance Troupe. Para murid bahasa Indonesia di OU juga tidak mau kalah menghibur para tamu dengan beberapa lagu daerah yang mereka bawakan dengan ceria.
Sembari mengantri makan, para tamu tak dibiarkan diam dan menunggu sampai bosan. Di-host oleh Arin, panitia menyediakan game, memberi pertanyaan-pertanyaan tentang Indonesia, dan memberi hadiah bagi mereka yang bisa menjawab. Semua anggota Permias memang benar-benar ingin menghibur para tamu malam itu.
Lantunan suara merdu para biduan Permias, seperti Eka Dwipayana, Wini Pratiwi, Karmila Mahmud dengan iringan gita Il Sangaji dan Mas Rudi Sukandar, membawakan lagu-lagu merdu Indonesia dan lagu-lagu daerah, benar-benar menjadi pengring dinner yang membuat tamu semakin menikmati berbagai makanan yang disajikan.
Di ujung acara, “tuan rumah” melai menampilkan poco-poco dan mengajak seluruh tamu berpoco-poco ria bersama. Tidak pandang bulu, profesor, mahasiswa, anak-anak semua ikut bergembira dengan gerakan poco-poco yang mereka ikuti.
Akhirnya, setelah lelah, acara ditutup dengan seluruh crew acara naik ke atas panggung dan memberi salam terima kasih pada seluruh tamu. Banyak komentar positif dari para tamu terhadap Indonesian Night ini. Beberapa mengatakan acara tersebut sebagai salah satu acara cultural night paling hebat di OU. Kehabatan ini sebenarnya tidak lepas dari kehabatan para tamu dalam mengapresiasi semua yang kita tampilkan dan kita sajikan di acara tersebut.
Semoga, tahun depan Permias OU bisa mengadakan Indonesian Night dengan lebih hebat lagi, dengan belajar pada kekurangan-kekurangan Indonesian Night tahun ini.